REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah menilai keputusan partainya mengusung Prabowo Subianto telah melenceng dari cita-cita reformasi yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
"Saya rasa kebijakan PAN sungguh sangat saya sesalkan. Menurut saya melenceng dari platform dan cita-cita reformasi di antaranya menjunjung tinggi kemanusiaan," kata Wanda di Jakarta, Rabu (11/6).
Wanda tidak menjelaskan secara persis mengapa keputusan PAN mengusung Prabowo sebagai capres melenceng dari cita-cita reformasi. Dia hanya mengatakan, platform PAN yang menjunjung tinggi kemanusiaan lebih tepat jika diusung oleh sosok Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres.
"Platform PAN lebih cocok apabila diusung oleh capres Jokowi. Saya berharap PAN suatu hari kembali ke titahnya," kata dia.
Wanda mengungkapkan, PAN sejatinya sudah berusaha merapat ke kubu Jokowi. Namun kemungkinkan PDIP mempunyai pertimbangan tersendiri dan memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres Jokowi.
Sementara itu, Wanda mengaku siap menerima konsekuensinya karena menyalahi kebijakan partai dan mendukung Jokowi-JK. Namun, Wanda mengingatkan partai untuk tidak mengambil langkah pemecatan.
"Kalau dipecat akan menjadi preseden yang buruk. Bayangkan saja misalnya ada anggota PAN ternyata di pilkada memilih Jokowi, dan kalau itu dipecat, berarti akan habis kadernya," kata dia.
Wanda juga mengingatkan, apa pun sanksi partai yang dijatuhkan terhadapnya harus berlandaskan alasan yang masuk akal. "Harus dijelaskan aturan mana yang saya salahi," kata Wanda.