Simpatisan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla meneriakan 'yel-yel' saat mengikuti kampanye akbar di Lapangan Karebosi Makassar, Sulsel, Rabu (11/6).
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Langit yang awalnya terlihat biru, mulai memerah. Ribuan massa yang berkumpul di Lapangan Karebosi, Makassar mengangkat tinggi tangannya dengan dua jari menunjuk ke atas. Suar menyala-nyala layaknya semangat mereka memadati area pertemuan tersebut.
"Ewako! Jokowi-JK menang," teriak para massa diikuti sorak-sorak dukungan saat Jusuf Kalla (JK) naik ke atas panggung untuk memulai orasinya.
Mereka rela berdesak-desakan sambil menjinjitkan kaki di tengah kerumunan untuk melihat sosok wapres RI periode 2004-2009 itu dari dekat. Bendera parpol mitra koalisi PDI Perjuangan juga ikut berkibar menandakan sebuah dukungan akbar.
Tak seperti kampanye pada umumnya, usai memberikan orasi politik, JK membuka peluang interaksi dengan perwakilan simpatisan di sana. Dia memberikan pengeras suara ke mereka untuk mendengar aspirasi langsung masyarakat Makassar.
"Pilih nomor 2 pada 9 Juli mendatang karena JK telah membuktikan kepemerintahannya. Tapi pak, tolong naikan gaji para pegawai Hadji Kalla," kata seorang perwakilan itu di hadapan pemilik berbagai perusahaan Hadji Kalla Group.
JK hanya membalas dengan senyuman lebar. Tawa pun menggelegar, meramaikan lapangan seluas 11,29 hekatare tersebut. Usai kampanye, JK mengunjungi kediamannya di Jalan Haji Bau. Selama perjalanan, sirine polisi nampaknya mengundang perhatian masyarakat.
Mereka yang menyadari, rombongan tersebut adalah iring-iringan JK, langsung mengangkat tangan dengan dua jarinya yang mencakar langit. "Hidup JK, hidup Jokowi-JK," sahut mereka dengan wajah penuh semangat memberikan dukungan terhadap pasangan calon itu.
Dia menargetkan akan memperoleh suara sebesar 70 persen di Sulawesi secara keseluruhan dan ekitar 90 persen di Sulawesi Selatan. Strategi pemenangan yang ia upayakan adalah dengan menggerakan kekuatan relawan untuk yakinkan publik.
Menurut dia, tidak ada pengaruhnya jika parpol kompetitor menguasai suatu daerah tertentu karena pilpres 2014 ini pertarungan figur. Ia justru lebih percaya kalau simpatisan Jokowi-JK bergerak sebagai tim pemenangan ketimbang para elite.
"Kalau pasangan nomor satu kan elitenya yang bergerak, ada gubernur, bupati/wali kota. Kalau kita hanya relawan, tidak ada yang menggerakan, saya juga bingung," ujar dia.
Pada Senin malam, JK mengadakan acara silaturahim bersama para pengusaha, tokoh masyarakat dan sejumlah guru se-Sulawesi Selatan. Esok harinya, ia dijadwalkan berangkat ke Mamuju, Sulawesi Barat dan Palu, Sulwesi Tengah.
Apakah dua jari yang menjulang tinggi di Makassar akan mencakar kembali Mamuju dan Palu? JK optimis, ia akan menang di wilayah timur khususnya kepulauan Sulawesi.