Indra J Piliang: Wasekjen Golkar Berdusta!
Kamis , 12 Jun 2014, 17:53 WIB
Yogi Ardhi
Indra Piliang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Salah satu tim pendukung pasangan Jokowi-JK, Indra J Piliang membantah tuduhan Wasekjen DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia yang menyebut pemecatan Jusuf Kalla saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden Gus Dur dikarenakan alasan korupsi. Indra mengatakan, pernyataan Doli adalah dusta.

"Dia (Ahmad Doli Kurnia) itu berdusta. Dia sedang kalap," kata Indra yang juga menjadi juru debat dari pasangan Jokowi-JK ini saat dihubungi, Kamis (12/6).

Doli menyebut JK dipecat karena alasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Alasan KKN itu diutarakan Gus Dur dalam Rapat Konsultasi Tertutup antara pemerintah dan DPR di gedung DPR, Jakarta, pada 27 April 2000 lalu. Saat itu Gus Dur memilih menyampaikan alasan pemecatan JK secara tertutup ke DPR karena tidak ingin mempermalukan JK.

Mantan politisi Partai Golkar ini mengatakan, jika Doli menyampaikan informasi tersebut, ia mempertanyakan kapasitas kehadirannya. Sebab, pada tahun 2000 Doli belum menjadi anggota dewan. "Apa waktu itu dia hadir di sana? Kalau dia tidak hadir di sana berarti dusta," kata Indra yang dipecat Partai Golkar karena membela Jokowi-JK ini.

Sebelumnya Doli mengatakan dalam keterangan resminya, bahwa JK dipecat Gus Dur bukan hanya karena KKN tetapi juga indisipliner. Yaitu karena pergi ke luar negeri tanpa izin Gus Dur. "Gus Dur berang, JK sebagai pembantu presiden pergi keluar negeri tanpa izin. Namun saat ingin dipecat Gus Dur, JK selamat karena menyodorkan kertas kosong yang diklaim sebagai izin. Gus Dur yang mengalami gangguan penglihatan percaya. Belakangan baru diketahui itu bohong. Jadi JK ini sudah punya bakat pembohong," kata Sekjen PB HMI tahun 1999-2001 tersebut.

Menurut dia, rakyat perlu diingatkan lagi mengenai masalah itu. Sehingga, tidak memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung. "Silahkan rakyat yang menilai sendiri, itulah fakta yang harus diingat. Sebagai cawapres, JK ini tidak bersih-bersih amat. Sayang saat JK dipecat Gus Dur KPK belum ada," ujar Juru Debat Timkamnas Prabowo-Hatta itu.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar