REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Jokowi-JK mengkritik pemerintah karena dianggap tak mampu meredam kampanye hitam yang diarahkan pada capres pilihan mereka.
Anggota tim kampanye nasional Jokowi-JK, Aria Bima mendesak pemerintah bergerak cepat untuk menindak para pelaku kampanye hitam. Dia menilai, hal itu tidak sulit dilakukan.
Misalnya, Polri harusnya bisa melacak siapa oknum yang menulis sekaligus mengedarkan berita bohong tentang Jokowi di Tabloid Obor Rakyat.
"Apa sih susahnya menangkap orang yang mengedarkan Obor Rakyat?" kata Aria di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Menurutnya, hingga saat ini tabloid yang merugikan Jokowi-JK itu masih banyak beredar di masyarakat. "Tim kami masih menemukan Obor Rakyat di Jember," ungkapnya.
Aria juga menyayangkapn sikap kemenkominfo karena tak merespon kemunculan akun di media sosial yang menyebar fitnah soal Jokowi. Dia menilai, harusnya pemerintah langsung bergerak cepat dan tidak membiarkan kampanye hitam itu terus terjadi.
Jelang pilpres, Joko Widodo banyak diserang isu negatif. Tabloid Obor Rakyat memuat berita yang menyebut bahwa Jokowi adalah keturunan Tionghoa dan ayahnya adalah warga Singapura. Bahkan, tabloid tersebut juga menyebut PDIP, partai pengusung Jokowi, sebagai partai salib.