REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Golongan Karya Idrus Marham optimistis Prabowo-Hatta dapat memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang. Optimisme itu melihat tren elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut satu tersebut terus meningkat.
"Tren elektabilitas Prabowo-Hatta itu terus naik sedangkan Jokowi-JK itu turun, kalau tren Prabowo-Hatta ini naik terus maka pasangan capres dan cawapres nomor urut satu dipastikan menang pada 9 Juli mendatang," ujar Idrus Marham saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Peneliti Utama Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara mengatakan elektabilitas pasangan Jokowi-JK terkejar oleh Prabowo-Hatta kurang dari sebulan jelang pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang.
"Kurang dari sebulan jelang pelaksanaan Pilpres elektabilitas Jokowi-JK malah tersendat. Dari sembilan daerah battle ground (provinsi dengan jumlah pemilih besar yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumsel dan Lampung), hanya di Jawa Tengah pasangan yang diusung PDI Perjuangan tersebut unggul. Di lain pihak elektabilitas Prabowo-Hatta justru kian menanjak dan mengejar pasangan Jokowi-JK," ujar Gema Nusantara dalam konferensi pers rilis hasil survei nasional LSN di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, berdasarkan temuan LSN, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mulai tersendat. Dibandingkan dengan masa sebelum Pileg 2014, tingkat keterpilihan Jokowi cenderung mandek. Pasangan Prabowo-Hatta justru memperlihatkan kinerja yang semakin membaik.
"Ketika LSN menanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini (saat survei dilakukan), sebanyak 46,3 persen mengaku akan memilih Prabowo-Hatta. Hanya 38,8 persen yang mengaku akan memilih pasangan Jokowi-JK dan sebanyak 14,9 persen menyatakan belum punya pilihan," kata dia.