Prabowo Subianto menyapa para pendukung saat kampanye di Lapangan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Kamis (12/6).
REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Prabowo Subianto mempunyai pengalaman yang kurang mengenakan ketika berkunjung ke luar negeri. Capres koalisi Merah Putih itu menceritakan kisah itu ketika berkampanye di Lapangan Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (12/6).
Suatu waktu, Prabowo mengaku pernah pergi ke negeri tetangga. Ia enggan menyebut negara yang dia kunjungi. Setibanya di bandara, ia kemudian naik taksi.
Prabowo saat itu bersama Edhie Prabowo, politikus yang kini menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. "Supir taksi nanya dalam bahasa Inggris. Where are you from, sir? Anda dari mana? Saya mau nyamar, saya bilang dari Filipina," ujar Prabowo.
Kenapa Filipina, menurut Prabowo, tampang orang Melayu masih sama. Satu jam berada di kendaraan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra berbincang-bincang dengan sang supir. "Saudara dari Filipina? Good country people, bukan seperti Indonesia, dia bilang," kata Prabowo.
Saat mendengar cerita itu, simpatisan Prabowo-Hatta Rajasa mulai menyoraki karena menyentil bangsa Indonesia. Prabowo kemudian melanjutkan ceritanya.
Sang supir taksi kembali melanjutkan obrolan. "You're Filipin. Indonesia people no good, stupid. Waduh, ini mantan Danjen Kopassus ini. Tapi saya sabar. Saya tahan karena nyamar," ujar Prabowo berkelakar.
Mendengar ucapan 'stupid', Prabowo mengulik lebih dalam pandangan si supir taksi. "Oh ya kenapa? Indonesia rich country, negara kaya. Tapi pemimpinnya banyak korupsi. Jadi rakyat Indonesia ini, kita-kita ini dibilang bodoh. Ini cerita yang benar," kata mantan panglima Kostrad itu.
Pandangan supir taksi itu yang memantik tekad Prabowo. Ia mengatakan, tidak ingin lagi bangsa Indonesia dipandang bodoh orang bangsa lain.
"Sejak itu dalam hati saya bertekad, saya harus berjuang, saya harus kerja keras cari sekutu hebat, harus membangun bangsa. Saya ingin bangun rakyat, mengabdi dan membuat Indonesia tidak dihina oleh bangsa-bangsa lain," ujar capres nomor urut 1 itu.