Prabowo Dinilai Lebih Menguasai Debat Kedua
Senin , 16 Jun 2014, 02:22 WIB
antara
Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat debat capres putaran dua di Jakarta, Ahad (15/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres kedua dinilai menunjukkan perbedaan sudut pandang yang mencolok dari dua kontestan. Prabowo Subianto dinilai lebih menguasai debat yang bertema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dibandingkan Joko Widodo (Jokowi). 

Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Firman Noor mengatakan, Prabowo lebih global dan sistematis dalam menjelaskan visi misi terkait kebijakan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

"Prabowo mampu mengidentifikasi pokok masalahnya, yaitu kebocoran anggaran yang membuat rakyat tidak sejahtera," katanya kepada Republika, Ahad (15/6). 

Sedangkan Jokowi, kata dia, kembali berkutat dalam aspek teknis yang menonjolkan keberhasilan selama menjadi wali kota dan gubernur. Firman menilai, penunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dilakukan Jokowi berulang kali menunjukkan level yang sangat teknis dan dan bersifat lokal.

Menurut Firman, visi Jokowi yang bersifat lokal itu diperkuat dengan pertanyaannya dalam sesi tanya jawab antarkandidat. Jokowi lebih mempertanyakan TPID, sedangkan Prabowo bertanya terkait Asean Economic Community (AEC). 

Dari dua hal tersebut, kata Firman, terlihat perbedaan mendasar terkait pandangan tentang perkembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial. "Tapi, keduanya sama-sama terlihat sebagai negarawan. Mereka saling menghindari hal-hal yang kontroversial," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar