REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres episode dua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Grand Melia Jakarta Selatan sudah selesai. Masing-masing tim sukses pasangan capres dan cawapres merasa puas dengan pemaparan capres mereka.

Politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mengagumi kelugas dan komitmen Joko Widodo (Jokowi) yang berani mengambil keputusan tidak antiasing. Karena, itu yang harus dilakukan seorang kepala negara dalam mengambil keputasan politik mengenai hubungan luar negeri.

"Tapi bagaimana hubungan luar negeri itu memberikan keuntungan bagi rakyat bagi negara kita sendiri," kata Rieke kepada Republika di Hotel Grand Melia, Ahad (15/6) malam.

Paparan Jokowi, kata Rieke, bukan hanya retorika. Ini terbukti dari realisasi saat menjadi kepala daerah. Sehingga apa yang disampaikan Jokowi jelas sesuai dengan kerangka berpikirnya. 

Ia pun tak masalah jika ada yang berpikir kalau Jokowi kurang paham masalah ekonomi ketimbang Prabowo. Karena pada akhrinya paham atau tidak masyarakat yang menilai hasil akhrinya . 

"Bebas saja orang menilai. Tetapi besok publik yang akan menilai kalau saya komentar begini begitu terlalu panjang tim pemenangn berkometar nanti dinilai tidak objektif," katanya.

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menambahkan, berbicara masalah ekonomi, Prabowo lebih paham ketimbang Jokowo. "Dari cara penyampaiannya Prabowo terlihat lebih memahami masalah ekonomi," katanya.