Timses: Prabowo Tak Anti-Kristen
Rabu , 18 Jun 2014, 16:03 WIB
antara
Prabowo Subianto dipanggul pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Matoangin, Makassar, Sulsel, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membantah capres nomor urut 1 itu anti-Kristen. Padahal, ia dianggap miniatur keberagaman di Indonesia. Karena adik dan iparnya beragama Kristen.

"Makanya saya jamin kalau Prabowo naik jadi presiden perbedaan agama di Indonesia akan aman. Adik Prabowo sendiri Hashim Djojohadikusumo merupakan Dewan Pembina Kristen Indonesia Raya," kata anggota timses Prabowo-Hatta Kastorius Sinaga, Rabu (18/6).

Namun, ujar Kasto, politik dan agama memang menjadi isu paling seksi dalam pilpres. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di luar negeri. Seperti Barack Obama yang diserang dengan isu sebagai orang Islam di Amerika Serikat.

Isu utama yang sering dimainkan jelang pilpres antara lain afiliasi agama capres. Kemudian hubungan dengan tokoh agama dan tokoh kontroversial. "Ini isu yang seksi dalam pilpres," tambahnya.

Di Indonesia, terang Kasto, baik Prabowo atau Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya diserang isu agama. Prabowo disebut anti-Kristen sedangkan Jokowi disebut Kristen keturunnan Cina.

Ia menjelaskan, manisfesto politik Partai Gerindra menyebutkan, setiap orang berhak atas kebebasan beragama dan menjalankan ibadah. Namun pemerintah wajib mengatur kebebasan beragam tersebut.

"Visi misi kami, menjaga hak kebebasan beragama. Menjaga pluralisme dan membangun karakter pribadi orang Indonesia agar punya akhlak sesuai Pancasila," kata Kasto.

Menurutnya, jika jadi presiden, Prabowo akan melindungi rakyat dari berbagai bentuk diskriminasi dan ancaman. "Kami tidak akan menoleransi tindakan intoleran berdasarkan SARA," terangnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar