Ini Cerita di Balik Nama Hatta Rajasa
Kamis , 19 Jun 2014, 19:10 WIB
antara
Hatta Rajasa berjabat tangan dengan pedagang pasar lereng saat akan mendeklarasikan tim pemenang Prabowo - Hatta di Bukittinggi, Sumbar, Rabu (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kerap diidentikkan dengan proklamator Indonesia. Terkadang nama keduanya disandingkan dengan kata-kata dalam naskah proklamasi. Atas nama bangsa Indonesia, Prabowo-Hatta.

Hal ini dilakukan para pendukung yang ingin membuat masyarakat mudah mengingat keduanya. Dengan mengingat kata-kata dalam naskah proklamasi, maka kemungkinan akan ingat dengan Prabowo dan Hatta yang dianggap merepresentasikan Bung Karno dan Bung Hatta.

Kebetulan nama Hatta Rajasa identik dengan nama Bung Hatta. Maka jadilah slogan heroik itu kian populer. Namun tak banyak yang tahu cerita di balik kesamaan nama Hatta dengan Bung Hatta. 

Di sela-sela kampanye ke Medan, Langkat dan Deli Serdang, Hatta menjelaskan ikhwal sejarah namanya, dan juga kisah masa kecilnya. "Saya sekeluarga 12 bersaudara, saya anak kedua, adik saya 10," ujar mantan menko perekonomian itu dalam perjalanan Kualanamu-Langkat, Kamis (18/6).

Karena adik yang banyak, katanya, sejak kecil Hatta terbiasa membantu sang ibu. Termasuk menggendong anak dan mengerjakan pekerjaan rumah. Kondisi ini yang membuat dia sangat menghormati ibunya. Karena ia tahu menjadi ibu butuh perjuangan dan pengorbanan.

Ikhwal namanya yang identik Bung Hatta, ia pernah menanyakan kepada sang ibu. "Emak mengatakan, awalnya nama saya Muhammad Hatta, persis seperti nama tokoh proklamator kita," ujarnya.

Ibunya menjelaskan, nama tersebut pemberian ayahnya, karena M Thohir, ayah Hatta, adalah seorang tentara.

Ia menjelaskan, ayahnya sangat mengagumi perjuangan Bung Hatta. Sampai saat Hatta lahir, namanya dilengkapi menjadi Muhammad Hatta Rajasa. Entah kebetulan nama yang sama atau tidak, Hatta kini juga selangkah lagi mengikuti jejak Bung Hatta sebagai wapres.

Menanggapi hal itu, Hatta mengaku tak pernah bermimpi menjadi menteri, apalagi wapres. "Doa saya dari kecil hanya satu, 'Ya Allah semoga saya bisa membahagiakan emak'. Itu saja, karena begitu sayangnya sama ibu," ujar Hatta.

Cita-cita Hatta itu dikatakan tak pernah berubah, meski kini menjadi cawapres. "Energi dan pikiran saya hanya untuk mengabdi kepada ibu pertiwi. Mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera”, jelas kakek satu cucu itu.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar