Wimar tak Paham Peta Politik Indonesia
Jumat , 20 Jun 2014, 11:19 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Wimar Witoelar (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, mengatakan tindakan Wimar mengunggah foto tokoh dan logo sejumlah partai dan organisasi Islam adalah bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap organisasi Islam. Tindakan tersebut juga dinilai menunjukkan ketidaktahuan Wimar terhadap peta politik Indonesia.

“Itu menunjukkan kedunguan Wimar, kebodohan Wimar terhadap peta politik di Indonesia,'' ujar Ismail pada ROL, Jumat (20/6).

Menurut Ismail, Wimar seharusnya mengetahui bahwa organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan HTI tidak terlibat dalam memberikan dukungan pada salah satu calon presiden. Ismail juga menegaskan bahwa HTI sampai saat ini bersikap netral terhadap kedua calon.

“Muhammadiyah, MUI, dan HTI sudah menyatakan tidak terlibat dalam dukung-mendukung capres.” kata Ismail.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (15/6) kemarin Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.   

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris seperti Imam Samudera, Muklas, dan Osama bin Laden. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu dengan sebutan 'Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys' (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya.

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : c92
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar