Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Waketum PAN Drajad Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) meminta tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk tidak menanggapi kampanye hitam yang dilakukan Wimar Witoelar di akun media sosialnya. Karena, hal itu dianggap hanya akan membuang waktu.
"Saya sudah usulkan ke timses Prabowo-Hatta agar dicuekin saja black campaign Wimar Witoelar itu," tutur Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad Wibowo saat dihubungi Republika, Jumat (20/6) sore.
Kalau sampai timses melakukan langkah hukum, ujarnya, malah hanya akan membuat kubu lawan menjadi besar kepala. Karenanya, lebih baik untuk tidak meladeni hal-hal bermutu rendah semacam itu.
Menurut Dradjad, foto dan status Wimar itu jelas merupakan kampanye hitam. Karena, sampai menuding orang lain dengan sebutan kasar.
Foto itu juga dianggap narsis karena menuduh orang lain. Seolah-olah dirinya sendiri yang merupakan orang yang baik.
Dihubungi terpisah, peneliti politik The Habibie Centre, Bawono Kumoro menghimbau agar simpatisan dan pendukung masing-masing kubu menahan diri.
"Hendaknya simpatisan dan pendukung masing-masing kubu menahan diri untuk tidak menjadikan pilpres seolah-olah sebuah perang antar komponen bangsa," tutur Bawono.
Ahad (15/6), Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.
Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring. Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.
Namun di bagian atasnya, tampak beberapa tokoh terorisme. Misalnya, terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi. Ada juga pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Tokoh-tokoh tersebut mengapit mantan presiden Soeharto yang juga merupakan bekas mertua Prabowo.
Sementara di bagian bawah, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Meski pun, tak terlihat logo Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia.
Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).