REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto menjanjikan anggaran belanja subsidi energi akan berkurang drastis. Bahkan, hingga dua pertiga dari total anggaran subsidi sekarang.
"Dalam dua tahun, kita bisa kurangi dua per tiga subsidi. Begitu juga saat lima tahun, subsidi akan diminimalkan," kata Prabowo dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Jumat (20/6) malam.
Prabowo menyatakan, akan mengkaji masalah pengurangan subsidi energi. Mengingat masalah energi sangat berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat miskin.
Dia mengklaim akan memprioritaskan perubahan penyaluran subsidi energi agar lebih tepat dan menyentuh masyarakat miskin.
"Sekarang adalah intinya yang harus kita lakukan yakni kurangi subsidi. Tapi kita harus melindungi masyarakat miskin. Yaitu kami ingin pengalihan subsidisi lebih tepat sasaran," ujarnya.
Di negara lain, katanya, penyaluran komoditi energi bersubsidi menggunakan mekanisme yang sederhana namun efektif. Seperti penggunaan vocer.
Didampingi Hatta Rajasa, Prabowo berjanji akan membangun kilang untuk mengelola minyak mentah menjadi bahan bakar. Sehingga dapat mengurangi impor.
"Kita juga sangat mendukung dengan refinery baru, petrokimia, dan insentif tax holiday," ujarnya
Hatta menambahkan, masa depan energi Indonesia ada di pengelolaan energi biofuel. Dia juga berharap energi alternatif seperti bioethanol dapat segera menjadi substitusi minyak bagi konsumsi masyarakat.