Ini Alasan Puskaptis Sebut Elektabilitas Prabowo Kalahkan Jokowi
Jumat , 20 Jun 2014, 23:59 WIB
Adhi Wicaksono/Republika
Capres Prabowo Subianto (kanan) bersama Cawapres Hatta Rajasa (kiri) setelah mengikuti acara "Dialog Kadin Bersama Capres - Cawapres, Jakarta, Jumat (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dianggap menginginkan sosok capres yang tegas, berani, dan berwibawa. Ini karena faktor keamanan adalah salah satu kebutuhan masyarakat.

Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husin Yazid mengatakan, keamanan tersebut bukan hanya dari ancaman luar. Tapi juga keamanan dalam hal bidang ekonomi.

"Ekonomi global sudah berlangsung, masyarakat butuh perlindungan, butuh proteksi dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini masyarakat mempercayai Prabowo bisa melakukan perlindungan tersebut," kata Husin di Jakarta, Jumat (20/6).

Data survei Puskaptis terakhir menyebutkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) 42,79 persen. Sementara Prabowo Subianto 44,69 persen.

Faktor lainnya, masyarakat memilih Prabowo karena presiden akan membawa nama Indonesia di mata dunia. Dalam hal ini Prabowo lebih bisa dipercaya untuk memberikan kewibawaan pada Tanah Air. 

Faktor yang juga banyak berpengaruh yaitu serangan brutal kubu Jokowi terhadap Prabowo. Masyarakat dianggap bisa melihat hal itu dan itu memberikan rasa simpati kepada Prabowo.

Selama ini, katanya, banyak rumor yang dihembuskan untuk menjatuhkan Prabowo. Namun karena masyarakat sudah jauh lebih cerdas, rumor yang tidak berdasar pun sudah bisa dipilah.

Penyebab lainnya adalah penguasaan daerah dari faktor ketokohan cawapres. Keberadaan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi dianggap tidak mendongkrak suara secara siginifikan. Berbeda dengan Hatta Rajasa yang dinilai menjadi penopang suara Prabowo.

"Sekitar 21 persen pemilih ada di pulau Sumatra dan Hatta Rajasa mampu menguasai daerah ini dengan baik. JK, meski pun menguasai daerah Sulawesi namun pemilih di sana hanya sekitar tujuh persen," jelas Husin.

Ia menambahkan, bergabungnya mayoritas kader Demokrat dalam koalisi Prabowo juga berpengaruh. Karena masyarakat yang masih menyukai figur Susilo Bambang YUdhoyono.

Husin mengatakan, terus melakukan survei secara berkala. Berdasarkan data yang sudah masuk saat ini, Prabowo-Hatta terus mengalami fase positif. Sedangkan Jokowi sebaliknya. Namun Husin belum mengumumkan hasil surveinya ke publik.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar