REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Para raja (ahli waris keraton/kesultanan) se-Kalimantan Barat mayoritas memiliki sikap yang sama. Yaitu, mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai capres dan cawapres pada pilpres 9 Juli mendatang.
"Soal pilpres, sikap Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar melimpahkan kepada masing-masing kerajaan yang ada. Kalau majelis tidak ada ambil sikap," kata Ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar, Gusti Suryansyah usai musyawarah agung di Keraton Ismahayana Landak, di Ngabang, Ahad (22/6).
Menurutnya, masing-masing kerajaan membicarakan sikap dukungan yang sama pada pilpres 2014. Dari 11 Raja yang ada di Kalbar, ada satu yang tidak ambil sikap yaitu Kerajaan Ketapang.
"Kalau yang lain ada 10, lebih membuka kepada calon pasangan Prabowo-Hatta. Alasannya, layak sebagai pemimpin dan diharapkan bisa membawa aspirasi dari keluarga kerajaan khususnya yang ada di Kalbar," ungkap Suryansyah.
Menurut dia, sikap para raja se-Kalbar akan diikuti oleh keluarga besarnya di masing-masing daerah. "Otomatis diikuti masyarakat kerajaan agar mendukung pasangan presiden dan wakil presiden yang didukungnya," ujar Pangeran Ratu Ismahayana Landak itu.
Sementara itu, pemilihan ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar sementara ditunda dan akan dilanjutkan pada pertemuan di acara Festival Para Je' di Keraton Sanggau.
Sedangkan musyawarah majelis di Keraton Landak yang digelar pada Jumat (20/6) malam hanya membahas mekanisme pemilihan dan pengambilan sikap dukungan pada pilpres 2014.
"Kita hanya bahas soal mekanisme pemilihan pengurus majelis. Wacana yang dibahas akan dibentuk terlebih dahulu Dewan Agung yang nantinya, mereka yang membentuk panitia pemilihan ketua majelis," kata Suryansyah lagi.
Selain itu, masa kerja majelis kerajaan nusantara Kalbar juga akan ditentukan menjadi tiga atau lima tahun. Akan dibentuk pula kepala sekretariat. "Jadi sementara kami tunda dan akan dilanjutkan nanti di Sanggau seusai Idul Fitri," kata Suryansyah.