REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masing-masing capres diminta mampu menerjemahkan tema debat ketiga menjadi bahasa yang mudah dipahami masyarakat. "Tema kali ini akan terkesan mengawang-ngawang bagi masyarakat umum dan terkesan elite," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya saat dihubungi Republika, Ahad (22/6).
Karena, katanya, tujuan debat agar masyarakat dapat melihat program serta visi dan misi para capres. Karenanya, mereka harus paham, termasuk yang tingkat pendidikannya rendah.
Menurutnya, Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan unggul karena memiliki bahasa penyampaian yang lebih mudah dipahami. Sementara Prabowo Subianto diperkirakan akan lebih untung karena memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait isu 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional'.
"Jokowi akan mampu menerjemahkan konsep yang ia miliki dengan contoh-contoh yang akan membuat masyarakat lebih paham. Sedangkan prabowo akan lebih paham konsep namun tidak untuk penyampaian," ujarnya
Ia menilai, kedua capres memiliki posisi yang sama terkait penguasaan tema. Karena mereka telah memiiki pengalaman di bidang tersebut.
"Jokowi pengusaha ekspor dan prabowo mantan militer. Untuk Jokowi akan lebih memberi penjelasan dari perdagangan internasional," ujarnya.
Debat capres edisi ketiga akan diadakan di Hotel Holiday Inn Kemayoran, Jakarta Pusat. Debat akan dimoderatori guru besar hukum internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.