REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedua calon presiden malam ini akan mengadu visi mereka dalam debat ke tiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan tema politik internasional dan ketahanan nasional. Kedua calon hampir tidak pernah menyampaikan gagasannya dalam kampanye terkait dua tema tersebut.
Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon mengakui bahwa isu politik internasional dan ketahanan pangan memang jarang disampaikan Prabowo-Hatta saat kampanye. Menurutnya, bukan berarti hal itu tidak diperhatikan. Tetapi, kata dia, yang paling mendesak saat ini adalah ketahan pangan yang terkait kesejahteraan rakyat.
"Yang paling urgent itu perut rakyat. Bagaimana rakyat bisa makan dulu," katanya kepada Republika Online (ROL) usai bertemu Rachmawati Soekarnoputri di Jalan Jati Padang Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (22/6).
Fadli menjelaskan, visi politik luar negeri pasangan Prabowo-Hatta pada hakikatnya ingin kembali untuk kepentingan nasional. Dia mengatakan, diplomasi akan dilakukan untuk kepentingan nasional baik di bidang ekonomi, politik maupun budaya. Semua akan ditempuh dengan mengutamakan kepentingan nasional.
"Dan itu yang dipaparkan oleh Prabowo-Hatta. Secara umum akan selalu begitu dan ini yang paling penting," ujarnya.