Golkar Dinilai Terlambat Pecat Nusron Anggota
Selasa , 24 Jun 2014, 14:54 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Ketua GP Ansor Nusron Wahid (kiri) menjadi pembicara didampingi Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis (kiri) dalam diskusi Refleksi 68 Tahun Proklamasi di Jakarta, Sabtu (17/8). Diskusi publik yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Geraka
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor, mengatakan langkah Golkar memecat tiga anggotanya yang 'membelot' dinilai terlambat. Menurut Firman, dalam situasi kritis semacam pemilihan presiden (pilpres) seperti sekarang ini, partai politik harus satu suara.
''Menurut saya terlambat,'' kata Firman saat dihubungi ROL, Selasa (24/6).
Menurut Firman, situasi seperti sekarang ini bukan situasi pengambilan kebijakan. Dalam situasi mengambil kebijakan, partai politik bisa berbeda suara dalam memberikan dukungan atas suatu kebijakan. Namun, dalam pilpres, partai politik harus satu suara karena situasi ini adalah situasi kritis.
''Jadi ini adalah pendisiplinan. Penghormatan atas keputusan yang sudah dibuat oleh institusi,'' ujar Firman.
Firman juga menambahkan, sudah menjadi konsekuensi anggota untuk mengikuti keputusan partai. Menurut dia, konsekuensi dalam berpartai adalah seseorang masuk dalam institusi yang punya hak membuat keputusan. ''Karena itu anggota partai harus mengikuti keputusan yang sudah dibuat,'' katanya.
Redaktur |
: |
M Akbar |
Reporter |
: |
C92 |