Penuhi Panggilan Bawaslu, Wiranto Masih Bungkam
Selasa , 24 Jun 2014, 15:00 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Wiranto mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-JK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto akhirnya memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Wiranto datang untuk memberikan keterangan terkait pernyataan sikapnya soal hasil rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang disampaikan saat jumpa pers pada Kamis 19 Juni lalu yang dinilai sebagai kampanye hitam terhadap capres Prabowo Subianto.‬

Mantan Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan itu tiba di Gedung Bawaslu, sekitar pukul 13.00 WIB. Wiranto terlihat mengenakan kemeja batik lengan panjang serta celana berwarna hitam. Dia datang didampingi pengurus dan kader Partai Hanura.

Wiranto belum bersedia memberikan pernyataan apapun kepada wartawan dan langsung menuju ruang pemeriksaan di lantai 2 Gedung Bawaslu. Sebelumnya, Wiranto dilaporkan tim advokasi pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atas dugaan kampanye hitam terhadap Prabowo Subianto.

Wiranto diduga melakukan kampanye hitam setelah menyatakan kepada media, bahwa penculikan sejumlah aktivis medio 1998 diduga atas inisiatif pribadi Prabowo Subianto Juru bicara tim advokasi pasangan capres Prabowo-Hatta, Habiburokhman mengatakan, kubu Prabowo-Hatta melaporkan Wiranto ke Bawaslu.

Terkait ucapanya yang mengatakan bahwa penculikan aktivis adalah inisiatif Prabowo. Ucapan tersebut dapat dikategorikan sebagai kampanye hitam dan fitnah yang sangat keji .

"Kami menyesalkan sikap Wirantp tersebut  karena sebagai orang tua seharusnya beliau bersikap santun dalam berpolitik. Jangan halalkan segala cara hanya demi menghadang elektabikutas Prabowo.Rakyat sudah cerdas dan tidak bisa dibodohi," kata Habiburokhman.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar