REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Bappilu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ferry Mursyidan Baldan menanggapi opsi struktur kabinet Joko Widodo-Jusuf kalla yang sudah dirampungkan oleh tim transisi. Menurutnya, arah kecenderungan Jokowi akan lebih memilih format kabinet pemerintahan yang telah ada, yaitu 34 kementerian.
Biar bagaimana pun menurutnya, perubahan kabinet akan menyita waktu. Dan hal itu, ujar dia, akan menjadi beban bagi Jokowi. Jika ada penggabungan atau pengurangan kabinet, Jokowi akan disibukkan dengan hal-hal seperti menata kepegawaian dan para pejabat eselon. Hal tersebut menurutnya tidak mudah, sementara Jokowi harus segera bekerja sesuai dengan program-program yang telah ia rancang.
"Daripada opsi itu membuat Jokowi sibuk dengan menata internal, lebih baik memakai format yang ada. Yang penting pemerintah bekerja melaksanakan visi-misinya," tutur Ferry kepada Republika, Jumat (29/8).
Ia menambahkan, efisiensi dari pemerintah itu adalah fokus kerjanya, bukan persoalan struktur itu ramping atau tidak. Pemerintah Jokowi ke depan tuturnya, sebaiknya fokus bekerja bagaimana secara fiskal menyusun program untuk 2015 mendatang.
Ia juga mengusulkan, sebaiknya Jokowi tidak usah melakukan pengurangan atau penggabungan kabinet. Hal itu menurutnya, agar energi dan waktu pemerintahan mendatang tidak habis untuk melakukan penataan internal.
Tim transisi Jokowi dikabarkan telah merampungkan pembahasan postur kabinet mendatang. Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, pihaknya mengusulkan lima opsi menteri koordinator dan beberapa opsi jumlah kementerian. Salah satunya, status quo dengan 34 kementerian yang sama dengan pemerintahan SBY.