REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi pemilihan umum (pemilu) 2014 untuk pemilih pemula di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Ketua KPU Kota Surabaya Eko Waluyo S mengatakan, pemilih pemula saat ini sedang menjadi hal yang vital. “Di Indonesia, dari 180 juta jiwa yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2014, sekitar 25 persen atau 52 juta jiwa adalah pemilih pemula,” katanya saat pidato pembukaan forum sosialisasi pemilih untuk pemilih pemula dalam rangka voter information tahun 2014 di Kota Surabaya, Sabtu (15/3).
Sementara itu di Kota Surabaya memiliki jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 5.015 TPS. Kemudian jumlah penduduk, jumlah pemilih di Kota Surabaya terbesar di Indonesia yaitu 2.162.000 DPT, dan 20 persen diantaranya atau 500 ribu orang adalah pemilih pemula.
“Namun besarnya jumlah pemilih pemula tidak dibarengi dengan keinginan untuk mencoblos saat pemilu,” katanya.
Dia menyebutkan, partisipasi pemilih, termasuk pemilih pemula cenderung terus menurun. Dia mencontohkan, partisipasi pemilih di Surabaya saat pemilihan Gubernur tahun 2013 kemarin hanya 54 persen. “Ini menjadi persoalan pelik karena meski undang-undang (UU) tidak mewajibkan setiap orang harus mencoblos. Tetapi kalau semua pemilih dibiarkan tidak mencoblos maka tidak ada anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan presiden, lalu kita mau ikut siapa?” tanyanya.