Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengklaim, hampir semua kampus di Tanah Air yang mengundang Pramono Edhie Wibowo, tidak menolak kehadiran peserta konvensi capres Partai Demokrat ini.
"Rata-rata kehadiran mahasiswa mencapai seribuan setiap kampus. Artinya tercermin bahwa sosok Pak Edhie dikenal di kalangan kampus," ujar Ruhut yang mendampingi Pramono usai memberikan kuliah umum di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Bandarlampung, Sabtu (18/1).
Namun, pernyataan Ruhut berbanding terbalik dengan kenyataan. Sebab, kuliah umum Pramono Unila diwarnai aksi demonstrasi mahasiswa setempat. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung menggelar aksinya di depan GSG Unila.
Mereka dalam tuntutannya menolak kampus dijadikan ajang politik praktis yang dibingkai dengan seminar
menghadirkan sejumlah elit politik yang akan bertarung dalam Pemilihan Umum Legislatif maupun Presiden.
Selain itu, mereka juga menolak atribut partai masuk kampus sehingga merusak citra kampus yang independen. Mahasiswa dengan mengenakan jaket almamaternya dalam aksinya tersebut secara bergiliran menyampaikan orasi-orasi berisi penolakan kampus dijadikan ajang politik praktis.
Spanduk bertuliskan 'Kampus kami bebas dari partai politik, jangan jual kampus kami', juga mewarnai aksi para pendemo.
Dalam kuliah umum bertema 'Sosialisasi empat pilar kebangsaan dan motivasi peran generasi muda menghindari golput dalam rangka bela negara untuk mewujudkan pembangunan nasional' itu, hadir Rektor Unila Sugeng P Harianto beserta sejumlah pembantu rektor dan dekan Unila. Hadir pula sejumlah elit Partai Demokrat serta pengurus DPD Partai Demokrat Lampung.