REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 100 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia melakukan "Apel Pemenangan dan Pengibaran Bendera Hatta Rajasa Presidenku" di halaman kantor DPW PAN Jawa Barat di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Ahad (19/1).
Dalam amanat Apel tersebut, Ketua Umum DPP PARRA Rusli Halim Fadli, menyampaikan delapan pernyataan nasional PARRA yang menjadi platform perjuangan kader PARRA dalam menghadapi Pemilu 2014.
Delapan pernyataan nasional ini merupakan bentuk ketegasan PARRA dalam mendukung keberpihakan terhadap rakyat.
"Kader PARRA harus menegaskan identitas perjuangannya, melakukan reorientasi politik yang saat ini cenderung pragmatis, dan menyatakan keberpihakan terhadap masyarakat kecil," ujar pria yang juga wakil sekretaris jenderal DPP PAN itulah
Adapun delapan pernyataan nasional PARRA tersebut antara lain, pertama menjunjung tinggi Pancasila dan UUD RI 1945. Kedua, menjaga keutuhan NKRI dan ketiga memperjuangkan tegaknya hukum dan keadilan, kemakmuran dan persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keempat, mewujudkan kehidupan politik yang demokratis, beretika, bermoral agama yang melindungi dan berpihak kepada rakyat kecil. Kelima, mendorong pemerintahan yang bersih, jujur, transparan dan bebas dari korupsi. Keenam, mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, bermartabat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta dihormati dalam pergaulan internasional.
Sedang ketujuh, menjadikan PAN sebagai partai pemenang yang akan melaksanakan pemerintahan yang adil dan bersih. Sementara poin terakhir mendorong Hatta Rajasa sebagai presiden Indonesia tahun 2014-2019.
Apel ini berlangsung khidmat walau di guyur hujan deras sejak awal apel dilaksanakan sampai selesai. Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan pengibaran bendera Hatta Rajasa Presiden Ku diiringi Mars PAN.