Home >> >>
Yusril Pertanyakan Jumlah Hakim Penguji UU Pilpres
Selasa , 21 Jan 2014, 17:35 WIB
Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra optimis uji materi UU Nomor 42/2008 tentang Pilpres akan dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Menurut dia, dalam persidangan tidak banyak pertanyaan yang diajukan oleh majelis hakim terhadapnya. Karenanya ia yakin para hakim konstitusi akan mengabulkan permohonan tersebut.

"Materiil yang saya uji ini berbeda dengan yang pernah diajukan sebelumnya. Pasal yang diuji berbeda. Makanya saya minta MK bersikan obyektif dan tidak apriori," kata Yusril di gedung MK, Selasa (21/1).

Yusril mengakui, memperjuangkan uji materi undang-undang tersebut seorang diri. Namun ke depan hasilnya akan dirasakan oleh banyak pihak dan berlaku universal. 

Namun, satu hal yang dia pertanyakan, bagaimana MK mengambil keputusan bila jumlah hakim sebanyak delapan orang. Padahal dalam UU MK, persyaratan dalam sebuah sidang itu diujikan dengan tujuh atau sembilan hakim.

Terkait jumlah hakim, Ketua Majelis Hakim Ahmad Fadlil Sumadi mengatakan, akan memutus bersama tujuh orang hakim konstitusi lainnya. Nanti kalau memang belum ada jalan keluar, maka suara ketua MK, Hamdan Zoelva yang dianggap menentukan.

"Kami akan bergantung pada posisi ketua. Dia yang akan diminta pendapatanya dan mengambil keputusan akhir," ujar dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar