Home >> >>
Gita: Korban Sinabung Perlu Dibantu Menata Kehidupannya Kembali
Rabu , 22 Jan 2014, 00:21 WIB
Antara
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berbincang dengan pedagang saat mengunjungi Pasar Kuala Bekala, Padang Bulan, Medan, Sumut, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gita Wirjawan menegaskan sudah seharusnya dipikirkan kehidupan atau masa depan petani atau masyarakat lainnya pascabencana Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Gita saat menjawab pertanyaan seputar langkah yang akan diambilnya ketika terpilih sebagai Presiden dalam menangani pengungsi Sinabung dalam "Debat Bernegara" enam calon presiden konvensi Partai Demokrat yang digelar di Istana Maimun Medan, Selasa malam.

Menurut Gita, perlunya pemikiran kehidupan ke depan para warga yang terkena bencana itu mengacu pada hasil dialog dengan masyarakat di pengungsian saat meninjau pengungsi Sinabung pada Senin (20/1) sore hingga Selasa dinihari. Yang dipikirkan masyarakat pengungsi itu adalah soal masa depan mereka usai bencana erupsi Sinabung tersebut.

Dewasa ini, kata Menteri Perdagangan itu, pengungsi tidak kekurangan makanan dan minuman. Bahkan rasa aman juga dirasakan pengungsi dengan semakin bagusnya penanganan yang dilakukan Pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana, aparat keamanan dan kepedulian semua kalangan masyarakat.

"Tetapi mereka tidak hanya butuh itu," katanya.

Masyarakat korban Sinabung perlu dibantu untuk menata kehidupannya kembali mulai dari perbaikan tempat tinggal, membersihkan hingga mengelola dan menanami lahannya kembali untuk bisa menjadi sumber kehidupan seperti selama ini.

Pada "Debat Bernegara" Selasa malam, selain Gita, tampil lima peserta konvensi lainnya mulai Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri BUMN Dahlan Iskan, anggota BPK Ali Masykur Musa, anggota DPR RI Hayono Isman, dan mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo.

Dalam debat itu sebagai penanya atau pemandu debat adalah politisi Partai Demokrat Inca Panjaitan.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar