Home >> >>
Sekjen PDIP: Partai Berikan Megawati Keleluasaan Tentukan Capres
Sabtu , 01 Feb 2014, 12:40 WIB
Antara/Widodo S. Jusuf
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo menilai, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selaku pemegang mandat kongres perlu mendapat keleluasaan dalam menentukan capres-cawapres.

Karenanya, Tjahjo menyatakan PDI Perjuangan menargetkan suara minimal 20 persen pada Pemilu Legislatif 2014.

"Target 20 persen minimal harus dicapai partai agar Ibu Mega yang pegang mandat partai bisa leluasa memutuskan capres-cawapres," kata Tjahjo ketika dihubungi ROL, Sabtu (1/2).

Politikus berusia 56 tahun itu mengatakan, partainya baru akan memutuskan capres-cawapres setelah Pemilu Legislatif 2014. IA memastikan Megawati selaku pemegang mandat kongres akan cermat dalam memutuskan capres-cawapres PDI Perjuangan.

"Ibu Mega hati-hati dan mencermati setiap gelagat perkembangan dinamika politik nasional dan internasional," ujar politikus kelahiran Surakarta, Jawa Tengah ini.

Jika merujuk hasil survei, kata Tjahjo, maka ada nama yang berpotensi menjadi capres PDI Perjuangan. "Kalau mencermati berbagai survei muncul dua nama kader PDIP, Ibu Mega dan Jokowi," ujarnya.

Tetapi, Tjahjo menegaskan DPP belum mengetahui keputusan apa yang akan diambil Megawati setelah pemilu legislatif nanti. Menurutnya, bisa saja capres-cawapres PDI Perjuangan adalah Mega-Jokowi atau Jokowi dengan tokoh lain.

"Keputusannya setelah pileg April bisa Mega-Jokowi atau Jokowi sama siapa," ucapnya menegaskan.

Di sisi lain, jika saat pemilu legislatif perolehan suara PDI Perjuangan tidak mencapai 20 persen, maka bisa saja partainya  akan mengusung Jokowi sebagai capres atau malah mengusung Megawati kembali sebagai capres.

Yang jelas, Tjahjo percaya Jokowi akan patuh dan taat dengan keputusan Megawati. "Jokowi taat nurut instruksi Ibu Mega. Perlu kesabaran revolusioner," ujarnya mengakhiri.

Redaktur : Karta Raharja Ucu
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar