REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Gita Wirjawan diragukan untuk bisa menjangkau masyarakat bawah di daerah. Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Gita itu masih dikenal sebatas kalangan elite.
Siti mengatakan, Gita bisa dinilai sosok yang mempunyai kapabiltas dan integritas. Namun, ia masih meragukan kemampuan Gita dalam menjangkau masyarakat bawah di daerah. "Masyarakat itu tidak kenal masalahnya," kata dia di Jakarta, Sabtu (1/2).
Sekitar 60 persen masyarakat Indonesia, menurut Siti, berada di daerah. Ia melihat Gita selama ini belum menjamah kalangan tersebut.
Meski pun nama Gita dikenal di kalangan elite, dunia bisnis, perdagangan, atau ekonomi internasional. "Tapi ini untuk pemilu yang melibatkan suara masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Itu ragu saya," kata dia.
Siti juga melihat seorang pemimpin nasional seharusnya bisa beranjak dari bawah. Ia mencotohkan para founding father Indonesia dan juga beberapa presiden terdahulu yang malang melintang di kancah nasional dan dikenal masyarakat.
Ia melihat sosok Gita masih belum bisa melakukannya. "Membumi. Apa dia bisa merebut simpati rakyat dalam tempo seperti ini," ujar dia.
Malah Siti berpandangan, sosok yang menjabat sebagai kepala daerah lebih dikenal. Menurut dia, kepala daerah mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin nasional ke depan.
Ia juga menilai, kepala daerah dapat lebih mempunyai pesona dan setidaknya teruji. "Makanya kenapa tingkat elektabilitas dan akseptabilitasnya itu tinggi," kata dia.