Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla didampingi mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi salam dalam pertemuan CAPDI di Phnom Penh, 2011. (file photo)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jusuf Kalla (JK) memastikan sampai saat ini dirinya belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (capres) PKB. Namun dia tidak keberatan apabila ada deklarasi dukungan dari pengurus PKB kepada dirinya.
"Saya tidak deklarasi. PKB yang deklarasi. Saya terima kasih," kata JK kepada wartawan di sela kegiatan nasional HMI "Sarasehan Calon Legislatif DPR/DPD RI Lintas Partai dari HMI; HMI Untuk Rakyat" di Jakarta, Rabu (5/2).
JK belum bisa memastikan apakah akan menerima pinangan PKB sebagai capres atau bukan. Menurutnya maju sebagai capres bukan perkara gampang. Butuh sejumlah persyaratan yang ditetapkan undang-undang. "Harus ada 20 persen (suara pileg) yang dukung. Tidak segampang itu kan," ujarnya.
Sebagai politikus Golkar, JK tidak merasa perlu meminta izin kepada partainya apabila ingin maju menjadi capres. Sebab maju sebagai capres merupakan hak politik setiap warga negara. "Tidak, ini kan hak asasi manusia itu untuk dipilih dan memilih," katanya.
JK tidak tahu seberapa besar dukungan yang akan diberikan kader Golkar kepada dirinya. JK beralasan masih ingin berfokus menjalani tugas kemanusiaan sebagai Ketua Umum PMI. "Saya belum memikirkan. Saya masih fokus di PMI dululah," ujarnya.