Home >> >>
Hasilnya Buruk, Ipar SBY tak Mau Percayai Survei
Sabtu , 08 Feb 2014, 22:29 WIB
Antara Foto
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota dewan pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengaku tidak mau terlalu percaya dengan elektabilitas partainya yang terus merosot di masyarakat. Sebaliknya, ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meminta agar semua kader partai bisa berkonsolidasi menghadapi Pemilu pada April mendatang.

''Mari kita bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan Partai Demokrat dengan merapatkan barisan dan memenangkan pemilu legislatif mendatang. Mari kita buktikan kalau hasil survei-survei itu tidak benar,'' seru pria yang akrab disapa Mas Edhie ini sebagaimana dilansir dari siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (8/2) di Jakarta.

Hasil sejumlah survei menunjukkan kalau Demokrat tingkat elektabilitas suaranya terus merosot. Salah satu penyebabnya adalah tersangkutnya sejumlah kader partai ini dalam berbagai perkara korupsi. Walau demikian, Pramono tak mau terlalu percaya begitu saja dengan hasil survei LSI yang menyebut elektabilitas Demokrat saat ini hanya sekitar 4,7 persen.

''Dari hasil berbagai kunjungan ke daerah yang saya lakukan, masyarakat khususnya di lumbung suara Jawa Barat ternyata masih menunjukan dukungan yang besar kepada Demokrat,'' tuturnya.

Pria yang sekarang ini mencalonkan diri sebagai presiden konvensi Partai Demokrat ini termasuk yang cukup rajin menyambangi konstituen di daerah. Usai melakoni debat konvensi capres Demokrat di Bandung, Pramono menyempatkan diri melakukan 'blusukan' ke beberapa tempat di Jawa Barat seperti Pangalengan, Sukabumi dan Bogor.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Muhammad Akbar
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar