Home >> >>
Pramono Edhie Dukung Hari Pers Nasional Selalu Diperingati
Ahad , 09 Feb 2014, 19:32 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Pramono Edhie Wibowo berbicara kepada media saat akan mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) di  Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Ahad, (9/2). Ia mendatangi TIM untuk memperingati Hari Pers Nasional.

"Saya mendukung Hari Pers Nasional terus diperingati. Pameran foto para pewarta ini juga diselenggarakan untuk memperingati  Hari Pers Nasional," kata Pramono.

Pers, terang Pramono, adalah profesi terhormat yang dekat dengan masyarakat dan sudah seharusnya  menjalankan fungsi sebagai agen publik. Sehingga bisa menginformasikan kepada masyarakat mengenai perkembangan dan permasalahan pembangunan.

"Pres menjalankan fungsi kritik terhadap pemerintah, perkembangan dunia. Pers juga menyampaikan aspirasi rakyat," kata Pramono.

Pada kesempatan pameran pewarta foto Indonesia ini, pengurus PFI ‎yang diwakili Ketua Pewarta Foto Jakarta Septiawan (Sinar Harapan) dan Dede Kurniawan (Okezone.com) memberikan cindera mata berupa foto Pramono Edhie saat bersepeda santai di car free day di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

"Foto berkualitas menyampaikan pesan lebih dari 1000 kata. Pewarta foto memainkan peran sentral dalam penyampaian informasi kepada masyarakat," kata Pramono.

Pramono berjanji akan mengawal kebebasan pers yang sesuai dengan demokrasi ‎Pancasila. "Mari lanjutkan pembangunan Indonesia dengan menyampaikan pemberitaan objektif dan berimbang," ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, PFI sendiri akan memamerkan 116 foto dipamerkan dari tanggal 4 hingga 10 Februari 2014.

Redaktur : Djibril Muhammad
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar