REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketahanan energi menjadi salah satu persoalan penting hingga beberapa tahun ke depan. Karena itu, calon presiden harus memiliki visi energi yang baik dan bagus.
Direktur Eksekutif Center for Energy and Strategic Resources Indonesia (Cesri) Prima Mulyasari Agustini mengatakan, sebagai calon pemimpin Indonesia ke depan, mereka harus memiliki keseriusan dan perhatian khusus dalam menata kelola energi sebagai upaya pencapaian ketahanan dan kedaulatan energi.
"Pemerintah mendatang harus merumuskan arah kebijakan energisehingga kita memiliki rencana jangka panjang untuk 20, bahkan 50 tahun ke depan," kata Prima di Jakarta, Rabu (12/2).
Dengan begitu, ada arah jelas arah kebijakan energi dan para pemimpin dapat melanjutkan tongkat estafet tata kelola energi dengan baik. "Bukan ganti pemimpin, lantas ganti kebijakan energi," tegas Prima.
Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki pola jelas sesuai tujuan dan amanat konstitusi. Oleh karena itu, kebutuhan pada cetak biru kebijakan energi jangka panjang sudah mendesak dibutuhkan.
Prima menjelaskan, konsumsi energi dalam negeri terus meningkat akibat adanya pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk. Indonesia perlu pemimpin yang memandang energi sebagai aspek strategis bangsa yang harus diperjuangankan untuk ketahanan dan kedaulatan energi nasional.