Home >> >>
Jika Jadi Presiden, Pramono Janji Perkuat Basis Pertahanan Militer
Senin , 17 Feb 2014, 21:42 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Pramono Edhie Wibowo berbicara kepada media saat akan mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo berjanji akan memperkuat basis pertahanan militer jika terpilih jadi presiden. 

"Pembangunan pertahanan dan keamanan akan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat, terjaminnya kedaulatan NKRI dan praktik demokrasi yang sehat," ujarnya di Denpasar, Senin (17/2).

Ia menjelaskan, keberhasilan pembangunan bidang pertahanan keamanan bukan berarti Indonesia berambisi menjadi negara militer yang mengancam negara lain. Atau akan membangun kekuasaan otoriter. 

Tetapi dimaksudkan membangun kekuatan ke dalam  dengan memperkuat eksistensi TNI/Polri. Sehingga mampu menjaga kedaulatan NKRI dalam iklim demokrasi yang sehat dan rasional.

"Bagaimana bangsa ini bisa hidup nyaman dan para investor dari dalam dan luar negeri menanamkan investasinya jika TNI/Polri tidak bisa menjaga wilayah kedaulatan negara. Karenanya, kekuatan pertahanan dan keamanan harus dibangun sekuat mungkin yang semakin memicu pertumbuhan ekonomi lebih baik," tambah dia.

Ia mengutip UUD 1945 sudah tegas menyatakan, seluruh wilayah tumpah darah dari Sabang sampai Merauke harus bisa dijaga. Demikian juga alam dan lingkungan harus dijaga biar tidak diambil asing.

"Intinya adalah seorang pemimpin harus bisa memberikan rasa aman dan tenteram kepada rakyatnya. Kalau sudah aman, investasi akan masuk dan ekonomi akan tumbuh. Yang penting juga harus memberikan rasa aman kepada iklim investasi jangan sampai ada pemerasan," tegasnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar