Home >> >>
Endriartono dan Gita Wirjawan Dukung Pemiskinan Koruptor
Rabu , 19 Feb 2014, 03:53 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Baju koruptor tahanan KPK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat Endriartono Sutarto mendukung penuh pemiskinan terhadap koruptor sebagai bagian dari efek jera.

"Saya pernah jadi Ketua Tim Analisis dan Advokasi KPK, pelaku korupsi harus diberi sanksi berat dan pemiskinan," kata Endriartono dalam debat capres di Hotel Aston Denpasar, Selasa malam.

Menurut mantan Panglima TNI itu, jika sanksi berat dan pemiskinan diterapkan, korupsi akan mengajarkan seseorang bahwa perbuatan "memakan" uang rakyat tersebut tidak menyenangkan tetapi menyengsarakan.

Sejalan dengan Endriartono, peserta konvensi lain, Gita Wirjawan, juga mengatakan pentingnya sanksi tegas dari pemerintah terhadap pelaku tindak pidana korupsi.

"Korupsi banyak di daerah, misal mereka diberi 50 persen anggaran untuk bangun sekolah, setelah dibangun, gurunya enggak ada. Pilihannya cuma dua, dimasukin ke KPK atau jangan diberi anggaran lagi," katanya.

Mantan Menteri Perdagangan itu menilai banyaknya korupsi yang terjadi di daerah mencerminkan buruknya politik anggaran antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, korupsi di daerah marak terjadi dalam pengadaan fasilitas pendididikan dan kesehatan.

"KPK bukti nyata untuk berantas korupsi. Tapi rasionya penyidik kita dengan pegawai negeri sipil 1:45.000. Di Hongkong, yang perlu 45 tahun berantas korupsi, rasio penyidik dan PNS-nya sekitar 1:200 orang," katanya.

Endriartono Sutarto dan Gita Wirjawan mengikuti jadwal debat di Hotel Aston, Denpasar, pada Selasa (18/2) malam. Tema sosial budaya dan kesejahteraan rakyat menjadi topik utama yang?dibahas dalam debat di kota ke lima dari 11 kota yang akan dikunjungi sebelum putaran Pemilu Legislatif 2014 pada April mendatang.

Debat berlangsung dalam dua sesi yakni Tim Garuda (Anies Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang) dan Tim Rajawali (Endriartono Sutarto, Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Hayono Isman dan Gita Wirjawan). Sementara itu, Marzuki Alie tidak menghadiri debat karena ada tugas kenegaraan.


Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar