REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan pembangunan sektor penunjang pariwisata di Bali tidak sampai mengorbankan lahan pertanian produktif.
"Bali telah menjadi tujuan wisata dunia. Namun jangan sampai kebablasan mengorbankan lahan pertanian yang produktif tersebut," katanya seusai mengikuti debat capres Partai Demokrat di Denpasar, Selasa malam.
Menurut dia, perkembangan sektor pariwisata di Bali cukup besar menghasilkan devisa untuk negara. Tetapi di satu sisi sektor pertanian produktifnya harus dipertahankan dan dilestarikan.
"Subak atau tradisi irigasi pertanian di Bali harus mampu dipertahankan, terutama lahan-lahan pertanian yang subur dan produktif," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Ia mengatakan wisatawan yang datang ke Pulau Dewata tidak semata-mata menyaksikan seni dan budaya. Pemandangan alam yang masih alami serta pertanian yang bagus juga menjadi objek wisata menarik.
"Pertanian juga menjadi salah satu objek wisata bagi wisatawan domestik dan asing. Karena itu mari jaga dan jangan korbankan pertanian itu semuanya untuk sektor pariwisata," katanya.
Ditanya terkait pertanian di Indonesia, Hayono Isman mengatakan daerah-daerah di Tanah Air harus dipacu untuk meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan.
"Subsidi pemerintah untuk meningkatkan pertanian dan perkebunan harus terus dianggarkan, karena ini bagian dari program dalam swasembada hasil pertanian," kata Hayono Isman.