REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Network Election Survey (INES) menempatkan Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di ranking keenam. Jauh dari hasil temuann sejumlah lembaga survei lain yang menempatkannya di posisi puncak.
"Elektabilitas Jokowi terjun bebas akibat janji dia saat pilgub yang mengatakan masalah banjir dan macet bisa diselesaikan dengan manajemen anggaran. Tapi tidak terealisasi dan tidak ada progress yang jelas," kata Direktur Eksekutif INES Irwan Suhanto di Jakarta, Kamis (20/2).
Ia melakukan survei sejak 1-14 Februari 2014. Hasilnya, 67 persen masyarakat menganggap aksi blusukan Jokowi tidak ada hasilnya. Terlebih lagi kasus pengadaan Bus TransJakarta yang rusak sebelum dipakai.
Hal itu menunjukan minimnya pengawasan dan pengendalian mantan wali kota Solo itu. "Hal ini tergambar dari elektabilitas Jokowi yang hanya 5,6 persen dalam temuan kami," ungkapnya.
Hasil tertinggi diraih Prabowo Subianto. Ia mampu melampaui Megawati Sukarnoputri yang elektabilitasnya 19,5 persen, Aburizal Bakrie 11,3 persen, Dahlan Iskan 6,9 persen, Wiranto 6,3 persen, Joko Widodo 5,6 persen, Hatta Rajasa 2,4 persen, Jusuf Kalla 2,2 persen, Surya Paloh 1,7 persen, Pramono Edhie Wibowo 1,3 persen, Ani Yudhoyono 1,1 persen dan Sutiyoso 0,9 persen.