REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan perlunya pertahanan oleh rakyat untuk menjaga perbatasan wilayah Indonesia.
"Kalau kita membangun perbatasan tidak cukup dengan TNI, TNI kita sudah bekerja dengan baik, untuk menjaga perbatasan kita dengan pertahanan oleh rakyat," kata Hayono Isman di Balikpapan, Sabtu.
Maka untuk pertahanan yang dilakukan oleh rakyat, maka pemerintah harus membangun sentra-sentra ekonomi baru di perbatasan, maka ekonomi akan berkembang di sana, katanya,
"Selain ekonomi mengalami perkembangan, pendidikan dan kesehatan juga berkembang di perbatasan," kata Hayono Isman.
Hal itu, menurut Hayono Isman, menjadi benteng utama perbatasan Indonesia. Dengan demikian pemerintah harus membangun sentra ekonomi baru di perbatasan.
Hayono Isman mengatakan jika dia terpilih sebagai Presiden maka terkait Blok Mahakam yang saat ini dikelola Total E & P Indonesie perusahaan Prancis, dan bila kontraknya habis pada tahun 2017 maka dikelola oleh Pertamina.
"Saya minta dikelola Pertamina dan Pertamina juga dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal di Kaltim. Supaya mereka dapat belajar dari sistem pengelolaan alam bisa dari Pemerintah maupun dari swasta Kaltim," kata Hayono Isman.
Selanjutnya dalam mengelola Blok Mahakam, kita tidak hanya mengandalkan orang asing, katanya.
"Kita akan mampu bekerja untuk kepentingan kita sendiri, ke depan bukan hanya untuk Blok Mahakam tapi juga mengembangkan usahanya ke Brunei, Filipina dan negara lainnya, Sudah saatnya Blok Mahakam diberikan kepada Pertamina," kata Hayono Isman.