REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat capres Konvesi Rakyat Anni Iwasaki mengatakan rakyat Indonesia harus merebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 untuk mensejahterakan sekitar 50 juta ibu dan sekitar 6 juta bayi yang lahir setiap tahun.
Anni mengatakan, rancangan APBN tahun 2014 untuk pembangunan industri alutsista dan wajib militer harus direvisi. Menurutnya, APBN harus dialihkan untuk visi, misi, dan program kerja Indonesia selaku anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). "Yakni mewujudkan masyarakat sipil yang berorientasi ilmiah, teknologi, dan industri sesuai perubahan iklim," kata Anni, Jumat (28/2).
Dia menilai, kepala negara sekaligus kepala pemerintahan saat ini tak mampu memformulasikan lapangan kerja sipil dengan pendapatan memadai sesuai standar teknis ekonomi global (WEFGC) US$ 17 ribu lebih per kapita per tahun.
Padahal, kata dia, dengan membangun masyarakat sipil melalui pemerintahan yang baik dan terukur secara akademik universal, Indonesia bisa seperti Jepang di bawah pemerintahan sipil, dengan pendapatan per kapita US$ 45 ribu per tahun. "Dengan begitu, kepala keluarga selaku bapak bangsa dapat mensejahterakan jutaan ibu bangsa dalam membesarkan anak-anaknya," kata Anni.