Home >> >>
Gita: Tak Ada Alasan Kita Canggung dan Minder
Ahad , 02 Mar 2014, 15:47 WIB
Republika/Adhi Wicaksono
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Gita Wirjawan mengatakan Indonesia terlalu lama terjebak dalam perasaan minder dan merasa kecil dibandingkan negara besar lainnya. Padahal ekonomi nasional cukup besar.

"Tahukah kita bahwa Singapura seperempat lebih kecil dari kita, Malaysia sepertiga, Saudi setengah dan bahkan Belanda juga masih di bawah ekonomi Indonesia," ujar Gita dalam keterangan resminya.

Karenanya, Gita mengajak agar masyarakat tidak perlu merasa kecil dan minder. Karena ekonomi Indonesia sangat besar. Bahkan sudah masuk 16 besar dunia dan tergabung dalam kelompok G-20.

"Kita di jajaran ekonomi besar di dunia. Tidak ada alasan kita canggung dan merasa minder. Seperti yang sering saya katakan, we are bigger than we think we are," tukas Gita.

Hanya saja, katanya, kita perlu meningkatkan pemerataan ekonomi agar masyarakat bisa hidup sejahtera tanpa ada yang terpinggirkan. "Pemerataan adalah hal yang perlu diwujudkan ke depan," papar Gita.

Gita pun mencontohkan bagaimana peran Indonesia bisa berhasil meloloskan paket Bali dalam forum WTO.

"Kita sebagai ketua kelompok G-33, di mana India yang ada di dalamnya memerankan kepentingan yang sama. Kita memainkan diplomasi di belakang India. Pada akhirnya muaranya satu, Paket Bali berhasil disepakati yang kental akan kepentingan negara miskin dan berkembang," tandas Gita.

WTO lanjut Gita sejak awal sudah diwarnai sikap skeptis karena selalu gagal melahirkan kesepakatan. "Saya tidak mau menyerah meski ada yang bilang itu ibarat membawa jenazah dari Jenewa. Batin saya, Indonesia pasti bisa membawa perubahan dan itu terbukti kita bisa menjembatani kepentingan dunia," paparnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Elba Damhuri
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar