Home >> >>
Capres Sofyan Akan Jual Rumah Dinas Pejabat
Ahad , 02 Mar 2014, 19:08 WIB
Konvensi Rakyat
Konvensi Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu Calon Presiden Konvensi Rakyat 2014 Sofyan S Siregar menuturkan dirinya akan menjual semua rumah dinas pejabat negara di pusat dan di daerah, jika terpilih menjadi Presiden RI pada Pemilu 2014.

"Semuanya. Itu jual saja, seperti rumah dinas Akil Mochtar di dalamnya jadi tempat karaoke. Banyak orang yang tidak punya rumah," kata Sofyan S Siregar, usai mengikuti Debat Publik Capres RI Konvensi Rakyat, di Gedung Sabuga Bandung, Minggu.

Uang dari hasil penjualan rumah dinas pejabat negara tersebut, kata Sofyan, nantinya akan dialokasikan untuk membiayai bayi di Indonesia yang terlahir dari keluarga tak mampu.

"Uangnya dialihkan untuk tunjangan bayi lahir. Tiap bayi lahir akan diberikan tunjangan untuk makan, pakaian dan pendidikannya. Diiberikan setiap tiga bulan sekali," kata Sofyan.

Menurut dia, gagasan untuk peduli terhadap warga negara yang tidak mampu adalah hakit dari Undang-undang Dasar.

"Saya kira, itu bisa dilakukan hanya kalau kita mau. Dan harus diingat bahwa hak untuk hidup dan makan itu adalah kewajiban dari pemerintah," katanya.
Ia menuturkan, sebagai bagian dari negara ini, dirinya tidak ingin digiring oleh "badut-badut di Senayan".

Sehingga, kata Sofyan, hal tersebut lah yang melatarbelakangi dirinya mau menerima ajakan dari Komite Konvensi Capres RI Rakyat untuk jadi salah satu kandidat capres.

"Saya merasa suatu hukuman yang paling berat tidak mau aktif berpolitik ialah mereka akan digiring oleh badut-badut politik di Senayan," kata Sofyan yang menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Eropa.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar