Home >> >>
Sultan: Presiden 2014 Harus dari Luar Parpol
Ahad , 02 Mar 2014, 21:13 WIB
Antara
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa dan rakyat Indonesia tidak akan memperoleh manfaat apa pun jika pemilu 2014 masih sarat dengan politik uang dan bagi-bagi kekuasaan. Perubahan yang diharapkan rakyat juga tidak akan terwujud sepanjang partai masih berpikir menjadikan ketua umumnya sebagai presiden atau wapres.

"Parpol harus mau membuka diri dan menerima figur terbaik dari luar partai yang layak memimpin bangsa ke depan. Presiden 2014 harus dari luar parpol," ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menerima kunjungan Rizal Ramli di Yogyakarta.

Dalam keterangan resmi yang diterima Republika, kedua tokoh nasional itu bertemu sekitar 1,5 jam. Mereka mendiskusikan berbagai persoalan yang membelit bangsa dan rakyat Indonesia. 

Terlihat keprihatinan keduanya terhadap parpol yang sibuk memupuk harta dan kekuasaan serta abai terhadap kesejahteraan rakyat.

Menurut Sultan, Indonesia memerlukan pemimpin yang tidak punya kepentingan. Kecuali bekerja dengan sungguh-sungguh untuk rakyat. Indonesia butuh pemimpin yang berkuasa, tapi tidak merasa berkuasa. 

Sayangnya parpol tidak kunjung melahirkan kader yang memenuhi syarat dan kriteria sebagai pemimpin. Ironisnya, semua parpol justru berpikir dan berjuang untuk menjadikan ketua umumnya sebagai presiden atau wapres.

"Mereka bukannya tidak tahu bahwa ketua umumnya sama sekali tidak layak menjadi presiden atau wapres. Tapi mereka tetap saja ngotot, dengan pertimbangan sebagai capres walau gagal, kelak akan mememperoleh jatah jabatan," paparnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Elba Damhuri
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar