Home >> >>
Golkar Memilih Bersaing dengan Megawati daripada Jokowi
Kamis , 06 Mar 2014, 17:53 WIB
EPA/Bagus Indahono
Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Sukarno Putri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menilai pernyataan Aburizal Bakrie (Ical) bahwa hanya Megawati Sukarnoputri yang memegang tiket pencapresan di PDI Perjuangan sebagai jebakan politik.

Ini dilakukan agar PDI Perjuangan tidak mencapreskan Joko Widodo (Jokowi) dan justru kembali mengusung Megawati. "Pernyataan Aburizal supaya PDIP tidak mencalonkan Jokow dan PDIP mendorong Megawati lagi untuk jadi capres," kata Karyono kepada Republika di Jakarta, Kamis (6/3).

Karyono mengatakan saat ini banyak lawan politik PDI Perjuangan yang khawatir dengan elektabilitas Jokowi. Mereka merasa lebih 'pede' apabila bersaing dengan Megawati di Pilpres 2014 daripada dengan Jokowi. "Karena Jokowi maju (capres) peluang kompetitor menang menjadi kecil," ujarnya.

Karyono percaya Megawati tidak akan terpancing dengan pernyataan Ical. Menurutnya PDI Perjuangan akan mencapreskan Jokowi pada Pilpres 2014. Hal ini tidak lepas dari berbagai pertimbangan yang mungkin diambil Megawati.
"Yang menjadi pertimbangan Megawati dia sudah dua kali kalah, kalau sampai tiga kali maju dan kalah ini pukulan bagi PDI Perjuangan dan trah Sukarno," katanya.

Di sisi lain, menurut dia, Megawati akan bersikap realistis dengan berbagai hasil survei. Menurut Karyono, Megawati sadar bahwa popularitasnya di masyarakat sudah mulai redup.

Masyarakat lebih menginginkan Jokowi sebagai capres. "Megawati di sisi lain adalah orang yang realistis. Dia sadar popularitas dia sudah menurun," ujarnya.

Redaktur : Joko Sadewo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar