Home >> >>
Rhoma Irama Tak Setuju Dikotomi Profesi
Jumat , 07 Mar 2014, 21:18 WIB
Republika/ Amin Madani
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak dipungkiri banyak pihak memandang sebelah mata pencapresan pedangdut, Rhoma Irama. Nada miring itu muncul hanya karena, Rhoma berlatar belakang seniman.

Menyikapi hal tersebut, legenda dangdut ini mengatakan dirinya tak setuju dengan adanya dikotomi profesi.
Bang Haji, begitu Ia akrab di sapa mengatakan integritas seseorang tidak bisa dipandang dari profesi.

"Saya tidak setuju kalo ada dikotomi profesi bahwa integritas itu tidak ditentukan oleh profesi seseorang. beberapa banyak profesor, insinyur,  doktor yang memiliki kualifikasi intelektual yang berderet tetapi koruptor. Beberapa banyak juga seniman yang memiliki interigitas yang kuat," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/3).

Ia mencontohkan mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen. Menurut Bang Haji, Ronald yang mantan bintang film saja bisa memimpin Amerika selama dua periode. 

"Kalau di luar negeri kita bisa punya contoh presiden Amerika ronald Reagen, Ia seseorang film star tetapi beliau berhasil memimpin Amerika serikat yang begitu memiliki kompleksitas yang luar biasa selama dua periode. Artinya seorang seniman seperti Ronald memiliki leadership dan intregitas yang kuat," jelas pelantun begadang ini.

"Di dalam negeri banyak anggota DPR yang berprestasi dari seniman seperti Miing dari PDIP, dari Golkar ada Tantowi Yahya, Kemudian Ada wanita dari PDIP, Rieke Dyah. Harus kita akui mereka adalah anggota-anggota dewan yang berkualitas," tambahnya.

Rhoma beranggapan integritas seseorang tidak bisa dilihat dari profesinya. Ia menilai seniman dan teknokrat bisa saja sama-sama memiliki integritas yang mumpuni. "Bukan berarti seorang teknokrat harus memiliki integritas melebihi seniman atau sebaliknya seniman tidak memiliki integritas seperti seorang teknokrat," pungkas capres dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Redaktur : Agung Sasongko
Reporter : Fian Firatmaja
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar