Pengamat: Buat Apa Dukung Ical yang akan Kalah
Selasa , 11 Mar 2014, 18:18 WIB
Republika/ Agung Supriyatno
Perayaan HUT Partai Golkar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandes mengatakan kader Partai Golkar berpotensi mendukung capres selain Ical di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Potensi ini mungkin terjadi apabila Golkar tidak mendapat suara signifikan di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. "Kalau Golkar tidak bisa mengusung capres sendiri kemungkinan mereka (kader Golkar) membelot," kata Arya ketika dihubungi Republika, Selasa (11/3).
Sejarah Golkar tidak diwarnai politik loyalitas. Dalam banyak kasus kader-kader acap bersikap pragmatis dalam menentukan pilihan politik. Arya mencontohkan, saat 2004 Golkar mengusung Wiranto sebagai capres. Namun sebagian besar kader Golkar justru mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggandeng Jusuf Kalla sebagai cawapres dari Golkar. "Bisa jadi mereka berpikir pragmatis karena buat apa mendukung Ical yang akan kalah," ujar Arya.
Namun begitu, Arya menyatakan mengevaluasi pencapresan Ical bukan hal gampang. Sebab hal ini juga menyangkut pelibatan kader-kader pimpinan Golkar di level DPD I. Sejauh ini pimpinan DPD I Golkar masih cukup solid mendukung Ical. "Ancaman evaluasi Ical ini sudah sering dilontarkan. Tapi kuncinya ada di DPD I. Tanpa dukungan DPD I ancaman ini tidak akan berpengaruh," katanya.
Redaktur |
: |
Joko Sadewo |
Reporter |
: |
Muhammad Akbar Wijaya |