Home >> >>
Pendiri PDIP: Jangan Benturkan PDIP Projo dengan Promeg
Rabu , 12 Mar 2014, 17:24 WIB
Barbara Walton/EPA
PDIP berstrategi memenangkan pemilu dengan mengumumkan kabinet bayangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --Salah satu pendiri PDIP dan Ketua Penasehat PDIP Projo, Gunawan Cahyo berharap jangan ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memecah belah internal PDIP dengan membenturkan PDIP ProJo dengan kelompok lain di dalam tubuh partai.

"Perlu disamakan pola pikir dan persepsi untuk menghindari terjadinya tumpang tindih yang mengakibatkan terlalu banyak kepentingan yang masuk. Dibilangnya Projo berusaha menggeser Promeg (Pro Megawati), tidak ada itu, saya tidak merasa digeser, Ibu Mega juga tidak. Hanya yang punya agenda lain yang kemudian berpikir untuk membenturkan PDIP ProJo dengan Promeg,'' ujar Gunawan di acara Rembuk Nasional yang bertemakan "Bersatu Padu Seluruh Kekuatan untuk Kemenangan Besar" yang berlangsung di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/3).

Gunawan mengingatkan, bahwa semua kader dan simpatisan PDIP merupakan bagian dari keluarga besar partai. Oleh karena itu komunikasi mutlak diperlukan dalam menjalani proses berpolitik untuk menghindari pengelompokan-pengelompokan yang tidak perlu. "Kita adalah keluarga besar PDIP. Kita semua adalah loyalis PDIP," jelasnya.

Disayangkan Gunawan, adanya pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain dan justru mencoba membenturkan PDIP Projo dan Promeg dengan mengatakan keberadaan Projo bermaksud menggeser kekuatan tertentu di PDIP. 

Isu miring tersebut sepertinya memang sengaja digulirkan oleh orang-orang yang memiliki agenda lain di dalam tubuh partai yang merasa kepentingannya terancam dengan kehadiran Projo. Padahal sesungguhnya tidak ada benturan apapun antara PDIP Projo dengan kelompok lain dalam tubuh partai. ''Saya selalu katakan jangan sampai Projo dibenturkan dengan DPP PDIP. Kita luruskan ini dulu,'' katanya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar