REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Survei terbaru Indo Barometer menunjukkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Prabowo Subianto menguat meskipun masih kalah dibandingkan Joko Widodo alias Jokowi.
"Prabowo dalam survei memang menunjukkan penguatan," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodhari saat mengumumkan hasil di Jakarta, Rabu (12/3).
Survei kolaborasi Indo Barometer dengan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia itu bertema Indeks Kepemimpinan dan Dinamika Capres dan Cawapres 2014. Survei dilaksanakan pada 14-25 Februari 2014 di 33 provinsi dengan melibatkan 1.200 responden.
Dengan skenario tiga capres, yaitu Jokowi, Prabowo, dan Aburizal Bakrie, hasil survei menunjukkan Jokowi meraih 41,7 persen, Prabowo 22,4 persen, dan Aburizal Bakrie 14 persen.
Menurut Qodari, elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu meningkat jika dibandingkan dengan hasil survei dengan skenario yang sama pada Desember 2013. Ketika itu Prabowo hanya mendapatkan 16,4 persen, di bawah Aburizal Bakrie yang meraih sebesar 16,5 persen dan Jokowi 42,3 persen.
Sementara bila menggunakan skenario 12 partai politik mengajukan capres masing-masing, Prabowo meraih 18,5 persen, naik dibandingkan Desember yang hanya 13 persen, di bawah Aburizal Bakrie yang mendapatkan 14,6 persen.
"Penguatan ini mungkin karena konsistensi dari faktor availability (ketersediaan), Prabowo yang terus menerus hadir baik di media, baliho, dan sebagainya, menguatkan popularitasnya," kata Qodari.
Selain itu, juga faktor citra tegas yang melekat pada Prabowo. "Ketegasan ini juga menjadi faktor di mana masyarakat saat ini merasa membutuhkan perubahan yang dipimpin oleh orang tegas," katanya.
Karena itu, kata Qodari, tidak mengherankan bila sebelumnya persoalan HAM menjadi batu sandungan bagi Prabowo, kini justru berbalik menjadi bonus.
"Kini masyarakat mungkin bosan dengan aparat yang lemah, kini sudah banyak masyarakat justru bicara masalah ini. Misalnya, selorohan, kalau macam-macam culik saja. Jadi ini HAM yang dulunya beban malah jadi bonus," katanya.