REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Spekulasi pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 terus bergulir. Sejumlah nama telah muncul sebagai kandidat wakil presiden seperti Jusuf Kalla, Ryamizard Ryacudu, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, dan Ahmad Heryawan (Aher).
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Iman Mukhroman, mengatakan, Aher calon wapres paling ideal bagi Jokowi. "Aher memiliki sejumlah modal dan alasan untuk bisa mendampingi Jokowi pada Pilpres 2014 mendatang," kata Iman, Sabtu (15/3).
Perpaduan Jokowi-Aher mempresentasikan perkawinan kubu nasionalis (Jokowi) dan agamis (Aher). Juga, keduanya, jelas Aher, memadukan perkawinan antara Jawa dan non-Jawa.
Secara geopolitik dan psikogis, Iman berpendapat, PDI Perjuangan patut mempertimbangkan Aher --yang merupakan kader PKS-- sebagai cawapres Jokowi.
"Ada kerinduan dari warga Jawa Barat agar putra terbaiknya menjadi capres atau cawapres, dan Aher pas untuk itu," kata Iman.
Alternatif cawapres lainnya, Iman mengatakan, bisa saja Yusril Ihza Mahendra atau Syahrul Yasin Limpo. Intinya, kata dia, Jokowi harus mencari cawapres yang potensial dan muda.
PDI Perjuangan resmi mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden partai berlambang banteng itu, Jumat (14/3). Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, mengumumkan pencalonan itu.
Deklarasi Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan mengakhiri spekulasi tentang sosok capres dari partai pimpinan Megawati itu. Pro kontra pun bermunculan atas pemberian mandat tersebut.