REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPD Golkar Jabar menegaskan akan tetap kokoh meskipun saat ini PDIP sudah menentukan Jokowi sebagai capres.
Menurut Wakil Sekertaris DPD Golkar Jabar Pulihono, pihaknya sangat menghargai dengan terpilihnya Jokowi menjadi capres dari PDIP. Namun, dia mengingatkan jangan sampai disamakan antara Pileg dengan Pilpres.
"Itu bagian marwah PDIP, kami menghargai, namun perlu diketahui pileg dan pilpres itu berbeda," ujar Pulihono, kepada wartawan akhir pekan ini.
Pulihono menjelaskan, bahwa pilpres itu hampir sama dengan pilkada, jadi hanya jualan figur. Namun untuk Pileg, tergantung kinerja Caleg yang bersangkutan.
"Kalau pileg kan, tergantung dengan Caleg, apalagi Caleg di Golkar Jabar cukup kuat di setiap dapil, jadi kami sangat tidak khawatir," katanya.
Menurut Pulihono, Golkar sudah mempunya pasar yang jelas, selain itu pihaknya juga mempunyai tradisi kemenangan di setiap daerah. Karena, para Caleg langsung turun ke masyarakat. Sehingga, masyarakat sudah sangat mengenal caleg bersangkutan. ''Jadi market kami jelas," katanya.
Dalam kesempatan tersebut dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan merubah target raihan suara Golkar di Jabar. Ia sangat optimis, dapat suara lebih dari 28 persen. ''Kami tidak akan merubah target awal, energi kemenangan pileg akan terus di Jaga," katanya.
Dia menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih konsentrasi terhadap pemenangan pemilu yang akan digelar pada bulan April mendatang.
"Sekarang kami konsentrasi pemenangan Pemilu dulu, kalau pilpres belakangan, tapi tetep diperjuangkan," katanya.