Home >> >>
Pengamat: Jokowi Akan Dipasangkan dengan Asiong
Senin , 17 Mar 2014, 06:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencium bendera Merah Putih seusai diumumkan sebagai Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara (14/3). (Antara/Heru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah diusung PDI Perjuangan sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Lalu, siapa yang cawapres yang akan mendampingi Jokowi?

Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie mengatakan, cawapres yang pantas untuk mendampingi Jokowi adalah figur yang mirip dengan Ahok.

"Kalau menurut intuisi saya, pasangan Jokowi untuk cawapres seharusnya mirip Ahok," ujar Jeffrie, Senin (17/3). Lalu siapa figur yang mirip dengan Ahok tersebut?

 "Jika di DKI Jokowi-Ahok, intuisi saya mengatakan di nasional Jokowi-Asiong," cetus Jeffrie. Siapa Asiong? "Tentu figur yang mirip-mirip Ahok plus. Plusnya lebih mengerti urusan internasional terutama perdagangan internasional," kata dia.

Saat ditanya kembali soal sosok Asiong, Jeffrie belum bersedia menjawab. "Ya sabar saja. Banyak sekali figur yang nama kecilnya Asiong," kata Jeffrie.

Sejak awal Maret 2013 lalu, Jeffrie sudah menyampaikan bahwa Jokowi akan menjadi calon presiden. Setelah itu Jeffrie juga mengatakan, meski Jokowi kerap menolak menjawab soal pencapresan, tapi dukungan kepadanya akan terus bergulir bergelombang secara alamiah.

Hal itu terbukti kemudian dengan kuatnya desakan agar Mega mencapreskan Jokowi. Karena itu pula, kata Jeffrie ketika itu, Jokowi bisa menjadi capres tak lepas dari sifat kenegarawanan Megawati.

Dengan kewenangan yang dimiliki itu juga, menurutnya saat itu, Megawati menjadi sosok yang paling menentukan politik pada Pilpres 2014. Karena banyak orang yang berharap menjadi cawapres Jokowi mendekat karena harus mendapat restu dari Megawati. Terlebih, Jokowi sosok yang loyal kepada bekas Presiden RI itu.

Tak hanya itu, pada pertengahan September 2013, Jeffrie juga menyatakan, saat yang tepat bagi Megawati untuk mengumumkan capres adalah sebelum pelaksanaan Pemilihan Legislatif, tepatnya pada akhir Januari atau awal Februari 2014.

Meski pada akhirnya Jokowi resmi menjadi capres pada pertengahan Maret. Tapi tetap, seperti kata Jeffrie, pencapresan Jokowi sebelum pileg.

Jeffrie memperkirakan, cawapres pendamping Jokowi akan diumumkan PDIP setelah pemilu legislatif, yaitu awal Mei 2014. "Sangat ideal," ungkapnya.

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Heri Ruslan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar