REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden atau calon wakil presiden dari kalangan jenderal militer masih tetap menjadi isu menarik di kalangan publik dan partai politik. Bahkan, ada yang menyebutkan komposisi idealnya adalah sipil-militer ataupun militer-sipil.
Namun, jarang terdengar ada yang mengusulkan jenderal-jenderal Polri untuk dipasangkan dalam kompoisisi tadi. Meskipun polisi adalah bagian dari sipil, tetapi hampir tak ada yang mengusung jenderal polisi menjadi capres ataupun cawapres.
Apakah jenderal-jenderal polisi tak berambisi untuk menjadi pemimpin di negeri ini? Ketua Dewan Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, "Bukan tak ada ambisi, mereka ada juga keinginan. Ya polisi sudah tahu dirilah, banyak yang gak percaya," kata Neta saat dihubungi Republika, Senin (17/3).
Menurut Neta, hal tersebut tak terlepas dari kesadaran polisi tentang persepsi buruk masyarakat terhadap mereka. Sehingga, mereka tahu diri untuk tidak menggebu-gebu ingin menjadi presiden.
Padahal menurut Neta, seharusnya polisi tak perlu minder seperti itu. Justru, dengan adanya polisi yang maju sebagai pemimpin baik kepala daerah, gubernur, ataupun presiden, justru menjadi tolak ukur yang nyata seberapa besar kepercayaan masyararakat terhadap mereka.