Home >> >>
Abraham Samad: Jadi Capres atau Cawapres Itu Takdir Tuhan
Senin , 17 Mar 2014, 16:07 WIB
Abraham samad (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad membuka peluang untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).

"Jadi ketua KPK, jadi capres dan wapres adalah takdir Tuhan, sebagai manusia biasa, manusia tidak bisa mengatur dan menolak takdir," kata Abraham melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin.

Abraham sebelumnya masuk dalam bursa cawapres pendamping Prabowo Subianto seperti yang disampaikan oleh Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo.

"Yang jelas di mana pun kita berada, agenda pemberantasan korupsi harus menjadi agenda yang utama dan terus harus dilakukan," tambah Abraham.

Hal ini sejalan dengan penilaian Prabowo yang menganggap Abraham sebagai figur yang tepat karena pria asal Makassar itu terbukti memiliki kualitas dan kapabilitas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Namun Abraham mengaku tidak berambisi menjadi orang nomor satu atau orang nomor dua di Indonesia. "Yang jelas saya tidak berambisi menjadi capres atau cawapres, biarlah takdir Tuhan yang menentukan," tutur Abraham.

Hingga saat ini sejumlah partai sudah menyampaikan secara resmi capres yang diusung misalnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, Aburizal Bakrie dari Partai Golkar serta pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo dari Partai Hanura.

UU Pemilu Presiden-Wapres menetapkan aturan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional pada pemilu DPR.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar